December 20, 2014
Pertimbangkan Latih Kemandirian Anak
Mungkin semua orangtua
berkeinginan anaknya bisa tumbuh berkembang dengan baik dari sejak dini. Sehingga
kadang-kadang orangtua terlalu memaksakan kehendak melatih kemandirian si buah hatinya sejak
usia masih balita.
Padahal, ada dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam
menerapkan kemandirian sang anak yakni tahap perkembangan dan kondisi
lingkungan eksternal.
"Pada tahap perkembangan anak, tuntutan kemandirian perlu diberikan dengan memperhatikan tahap-tahap perkembangan yang dilewati anak. Orangtua tidak perlu tergesa-gesa menuntut anak sehingga tuntutannya bisa menjadi di luar kemampuannya," kata Psikolog Klinis dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Heri Widodo, M.Psi.
Sementara untuk lingkungan eksternal, lanjut Heri, orangtua perlu melihat adanya perbedaan di lingkungan satu dengan lainnya. Pengenalan orangtua akan kondisi lingkungan eksternal anak menjadi hal yang penting.
"Misalnya kita bisa minta anak kita yang masih kecil pergi ke sekolah sendiri jika sekolahnya terletak di lokasi yang kondisi lalu lintasnya relatif sepi, namun kita tidak perlu membiarkan anak kita tersebut pergi sendiri ke sekolah jika lokasi sekolah berada di jalan raya yang sangat ramai," ujarnya.
Seperti diketahui kasus yang belakangan ini sedang disoroti adalah pelecehan seksual yang dialami siswa TK di Jakarta International School (JIS). Bocah A (6) diduga dilecehkan pekerjaan kebersihan saat ke toilet sendirian. Sekolah tersebut memang mengajarkan siswanya mandiri dengan pergi sendiri ke toilet sehingga tanpa pendampingan.
Pemerhati Anak Kak Seto Mulyadi termasuk yang kurang setuju melatih kemandirian anak TK dengan membiarkan anak ke toilet tanpa pendampingan.
"Ini sangat disayangkan sekali terjadinya di dalam toilet sekolah. Boleh mengajarkan mandiri anak dengan pergi sendiri ke toilet tetapi harus ada pendamping juga. Harus dicek kalau anak lama berada di toilet," kata Kak Seto.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment