March 17, 2015
Ternyata, Sering Mengandalkan Smartphone Bikin Otak Jadi Malas
Di jaman serba canggih sekarang ini, orang dengan mudahnya
memperoleh sesuatu saat dibutuh guna menyelesaikan masalahnya, tanpa berpikir
atau mencari buku untuk menyelesaikannya. Karena berkat adanya ponsel pintar
atau smartphone.
Namun kecanggihan itu kurang begitu baik bagi kecerdasan
otak Anda, karena selalu mengandalkan telepon pintar itu, yang hanya tinggal
buka situs pencari, lalu ketik apa yang kita inginkan.
Dengan demikian, jika selalu sering dilakukan, itu bisa
beresiko menjadi malas. Bahkan ada kemungkinan Anda bisa menjadi kurang cerdas.
Peneliti dari University of Waterloo di Kanada menguji tiga kelompok yang terdiri dari 200 orang. Fokusnya adalah menilai kemampuan kognitif dan keterampilan penalaran untuk menentukan gaya berpikir mereka, apakah intuitif (keputusan berdasarkan perasaan) dan analitis (secara logika berujung pada solusi).
Partisipan kemudian diminta untuk melaporkan kebiasaan menggunakan smartphone mereka.
Studi tersebut dipublikasikan dalam jurnal Computers and Human Behavior. Hasilnya, pemikir intuitif lebih sering menggunakan ponsel untuk memecahkan masalah (seperti menghitung tip dengan kalkulator atau mencari jawaban melalui website tertentu) dibandingkan dengan mereka yang memiliki kemampuan berpikir analitis yang memecahkan masalahnya sendiri.
Sementara ketidakpastian menjadi faktor pendorong, kemalasan menjadi alasan utama seseorang menggunakan ponsel, demikian penuturan dari penelitian tersebut.
"Setelah bertahun-tahun mengandalkan ponsel yang berpikir untuk Anda, mungkin Anda cenderung jarang berpikir bagi diri sendiri dalam situasi tertentu saat tidak bisa mengandalkan ponsel. Anda bisa saja memberi jawaban tidak tepat atau malah menyerah," terang peneliti pasca-doktoral di University of Waterloo, Nathaniel Barr.
Ia juga menekankan bahwa efek dari ponsel terhadap intelegensi dan kognisi hanya bersifat spekulatif dan membutuhkan penelitian lanjutan.
Meskipun demikian, penulis studi yang juga kandidat PhD di University of Waterloo, Gordon Pennycook menuturkan bahwa menjadi pemikir intuitif tak berarti hidup Anda penuh dengan kemalasan dan bergantung pada ponsel. Menjaga pikiran tetap aktif dengan memainkan permainan otak dapat menjadi pilihan bagus untuk memastikan ponsel memberi waktu seimbang di tangan dan di saku Anda.
"Kita perlu menentukan apa keseimbangan yang baik antara mengandalkan gadget dan mengandalkan otak kita," kata Pennycook.
Peneliti dari University of Waterloo di Kanada menguji tiga kelompok yang terdiri dari 200 orang. Fokusnya adalah menilai kemampuan kognitif dan keterampilan penalaran untuk menentukan gaya berpikir mereka, apakah intuitif (keputusan berdasarkan perasaan) dan analitis (secara logika berujung pada solusi).
Partisipan kemudian diminta untuk melaporkan kebiasaan menggunakan smartphone mereka.
Studi tersebut dipublikasikan dalam jurnal Computers and Human Behavior. Hasilnya, pemikir intuitif lebih sering menggunakan ponsel untuk memecahkan masalah (seperti menghitung tip dengan kalkulator atau mencari jawaban melalui website tertentu) dibandingkan dengan mereka yang memiliki kemampuan berpikir analitis yang memecahkan masalahnya sendiri.
Sementara ketidakpastian menjadi faktor pendorong, kemalasan menjadi alasan utama seseorang menggunakan ponsel, demikian penuturan dari penelitian tersebut.
"Setelah bertahun-tahun mengandalkan ponsel yang berpikir untuk Anda, mungkin Anda cenderung jarang berpikir bagi diri sendiri dalam situasi tertentu saat tidak bisa mengandalkan ponsel. Anda bisa saja memberi jawaban tidak tepat atau malah menyerah," terang peneliti pasca-doktoral di University of Waterloo, Nathaniel Barr.
Ia juga menekankan bahwa efek dari ponsel terhadap intelegensi dan kognisi hanya bersifat spekulatif dan membutuhkan penelitian lanjutan.
Meskipun demikian, penulis studi yang juga kandidat PhD di University of Waterloo, Gordon Pennycook menuturkan bahwa menjadi pemikir intuitif tak berarti hidup Anda penuh dengan kemalasan dan bergantung pada ponsel. Menjaga pikiran tetap aktif dengan memainkan permainan otak dapat menjadi pilihan bagus untuk memastikan ponsel memberi waktu seimbang di tangan dan di saku Anda.
"Kita perlu menentukan apa keseimbangan yang baik antara mengandalkan gadget dan mengandalkan otak kita," kata Pennycook.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment