September 08, 2015
Pesan Kemenkes Kurangi Dampak Asap Kebakaran Bagi Kesehatan
Unknown
Tuesday, September 08, 2015
asap
,
Kementerian Kesehatan
,
kesehatan
,
pakar
,
sehat
No comments
:
Kabut asap yang menyelimuti hampir sebagian
pulau Sumatera, akibat pembakaran lahan di hutan Riau, Jambi dan Sumatera
Selatan, serta beberapa titik api di daerah lain, dampaknya bahaya kesehatan
bagi warga, karena bisa terkena penyakit, mulai dari risiko Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA), sesak napas, hingga risiko kanker paru.
"Kebakaran hutan ini tentu perlu di atasi secara menyeluruh, mulai dari pencegahan, jangan membakar hutan untuk mendapatkan lahan kebun, upaya pemadaman kebakaran hutan, rekayasa lingkungan serta hal mendasar lainnya," tutur Prof dr Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, melalui surat elektronik kepada wartawan, Senin (7/9/2015).
Untuk itu, Prof Tjandra yang juga merupakan dokter spesialis paru dari RS Persahabatan Rawamangun ini mengatakan ada lima hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengurangi dampak buruk.
"Kebakaran hutan ini tentu perlu di atasi secara menyeluruh, mulai dari pencegahan, jangan membakar hutan untuk mendapatkan lahan kebun, upaya pemadaman kebakaran hutan, rekayasa lingkungan serta hal mendasar lainnya," tutur Prof dr Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, melalui surat elektronik kepada wartawan, Senin (7/9/2015).
Untuk itu, Prof Tjandra yang juga merupakan dokter spesialis paru dari RS Persahabatan Rawamangun ini mengatakan ada lima hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengurangi dampak buruk.
1. Kurangi aktivitas di luar
Hindari atau kurangi aktivitas di luar
rumah atau gedung, terutama bagi mereka yang mengidap penyakit jantung dan
gangguan pernafasan. Hal ini memang tidak terlalu mudah dilakukan, tapi perlu
diupayakan maksimal.
Upayakan agar polusi di luar tidak masuk ke dalam rumah, sekolah, kantor dan ruang tertutup lainnya. Jika memang terpaksa harus pergi ke luar rumah atau gedung maka sebaiknya menggunakan masker.
Upayakan agar polusi di luar tidak masuk ke dalam rumah, sekolah, kantor dan ruang tertutup lainnya. Jika memang terpaksa harus pergi ke luar rumah atau gedung maka sebaiknya menggunakan masker.
2. Lakukan PHBS
Selalu lakukan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti makan bergizi,
jangan merokok, istirahat yang cukup dan lain lain.
Makan makanan bergizi serta istirahat yang cukup dapat menjaga daya tahan tubuh tetap maksimal. Dengan daya tahan tubuh yang maksimal, masyarakat dapat mengurangi risiko penyakit infeksi.
Makan makanan bergizi serta istirahat yang cukup dapat menjaga daya tahan tubuh tetap maksimal. Dengan daya tahan tubuh yang maksimal, masyarakat dapat mengurangi risiko penyakit infeksi.
3. Jangan ragu berobat
Paparan asap dapat menyebabkan sesak napas, batuk-batuk hingga nyeri dada.
Segeralah berobat ke dokter atau sarana pelayanan kesehatan terdekat bila
mengalami kesulitan bernapas, batuk berkepanjangan, nyeri dada atau gangguan
kesehatan lain.
4. Waspada penyakit bawaan
Bagi mereka yang telah mempunyai
gangguan paru dan jantung sebelumnya, mintalah nasehat kepada dokter untuk
perlindungan tambahan sesuai kondisi.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko kekambuhan penyakit yang diakibatkan oleh gas dan partikulat debu yang ada di asap.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko kekambuhan penyakit yang diakibatkan oleh gas dan partikulat debu yang ada di asap.
5. Lindungi makanan dan minuman
Makanan bergizi dan sumber air dapat terkontaminasi oleh asap akibat
kebakaran hutan. Untuk mencegah kontaminasi asap dan debu kebakaran hutan pada
bahan pangan maka penampungan air minum dan makanan harus terlindung baik.
Buah-buahan dan sayur-sayuran dicuci bersih sebelum dikonsumsi. Bahan makanan dan minuman yang dimasak perlu di masak dengan air matang.
Buah-buahan dan sayur-sayuran dicuci bersih sebelum dikonsumsi. Bahan makanan dan minuman yang dimasak perlu di masak dengan air matang.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment