October 24, 2014
Ayo Sarapan Biar Sehat
Bangun pagi, Anda langsung harus ketempat aktivitas lebih
cepat, sehingga tidak sempat mencicipi sarapan. Hmm, jangan berkata tidak
sempat untuk sarapan, karena Anda telat bangun, sarapan justru merupakan jadwal
makan yang paling penting.
Sarapan adalah modal bagi anda dan keluarga dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari. Untuk itu, makanan yang dikonsumsi saat
sarapan haruslah berkualitas. Karbohidrat, protein dan serat sebaiknya selalu
ada dalam sarapan.
Makanan mengandung karbohidrat, seperti nasi, kentang,
dan roti, dapat membuat tubuh lebih bertenaga. Jika sarapan mengandung
karbohidrat, maka hingga menjelang makan siang tubuh tidak lemas dan tetap
bertenaga.
Selain itu, yang harus ada dalam sarapan Anda adalah
protein, karena akan membuat perut merasa kenyang lebih lama, serta bisa
meningkatkan konsentrasi. Protein yang bisa Anda konsumsi di pagi hari, antara
lain telur rebus, tahu, tempe, ikan dan ayam.
Usahakan juga mengonsumsi serat saat sarapan untuk
melancarkan pencernaan. Anda bisa minum jus atau makan buah-buahan segar
sebelum memulai atau di sela-sela aktivitas.
Kandungan vitamin dalam buah bisa meningkatkan vitalitas
tubuh. Anda pun tidak mudah mudah terkena penyakit dan kulit selalu segar.
Agar sarapan tidak membosankan, coba kombinasikan
menunya. Anda bisa memulai dengan mengelompokkan masakan berdasarkan jenis
makanan pokok bisa dilakukan agar menu sarapan lebih variatif. Misalnya roti,
nasi, mi dan umbi-umbian.
Susunlah secara berurutan dan berulang menurut hari. Dimulai
dari hari Senin, Selasa, Rabu dan seterusnya. Contohnya, hari Senin sarapan
roti isi telur dan sayuran, lalu hari Selasa nasi goreng ati dengan sayur sawi.
Mengombinasikan menu sarapan juga bisa membuat anak-anak
bersemangat saat sarapan. Dengan pertimbangan keseimbangan protein, karbohidrat
dan serat, sarapan pun menjadi lebih berkualitas.
Waktu sarapan yang tepat adalah antara pukul 6-8 pagi.
Jika Anda terburu-buru, sehingga tak mungkin sarapan, setidaknya minumlah
segelas susu. Sebab, susu mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral
sekaligus.
Benarkah Sarapan Telur Bikin Tubuh Langsing
Salah satu menu sarapan yang menyehatkan sekaligus bisa
melangsingkan adalah telur. Sebuah studi menyatakan, sarapan telur setiap pagi
membuat seseorang cepat kenyang, sehingga mengurangi nafsu makan hingga 18
persen. Pola seperti ini membuat seseorang lebih mudah menurunkan berat badan,
seperti dikutip dari laman Times of India.
Studi sebelumnya menunjukkan, makan telur untuk sarapan
bisa menjadi cara diet yang baik menurunkan kelebihan berat badan lebih 65
persen, dan merasa lebih energik ketimbang diet makan roti sebagai menu sarapan
di pagi hari.
"Konsumsi telur satu atau dua butir sehari sangat
baik bagi seseorang yang tengah menjalani diet rendah kalori. Tak perlu
khawatir bahwa konsumsi telur akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Konsumsi satu sampai dua telur sehari tak akan memicu masalah kolesterol,"
ujar Mauria Luz Fernandez dari departemen ilmu gizi di University of
Connecticut, AS.
Selain rendah kalori, telur kaya kandungan protein,
vitamin D, vitamin B12, dan selenium yang bermanfaat untuk kesehatan manusia.
Telur kaya akan asam amino yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Telur
juga mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk mata.
Kandungan nutrisi dalam telur bermanfaat untuk mencegah
pengapuran tulang, kanker, jantung, masalah kekebalan tubuh, dan gangguan
mental.
Bahaya Tidak Sarapan
Jika secara teratur Anda melewatkan sarapan, kebiasaan
ini bisa membahayakan kesehatan. Salah satunya, bisa meningkatkan risiko
terkena penyakit jantung.
Menghindari sarapan dan memilih beraktivitas dengan perut
kosong justru bisa menyebabkan obesitas. Rasa lapar berlebihan menjelang siang
membuat Anda mengonsumsi makanan berlemak tinggi lebih banyak. Hal ini bisa
menyebabkan lemak menumpuk di sekitar perut, dan meningkatkan kadar kolesterol,
yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
Selain itu, tidak ada asupan makanan di pagi hari juga
bisa memicu kadar insulin lebih tinggi dalam darah. Jika kondisi ini
berlangsung terus-menerus dapat menjadi cikal bakal penyakit diabetes.
Seperti dikutip DailyMail, studi ini menunjukkan, mereka
yang berisiko mengalami masalah kesehatan akibat mengabaikan sarapan adalah
orang dewasa yang secara teratur beraktivitas tanpa sarapan sejak usia mereka
masih anak-anak, dan kebiasaan berlanjut hingga mereka dewasa.
Hasilnya, saat mereka berada di akhir usia dua puluhan,
sudah bisa terdeteksi bahwa mereka memiliki gejala mengembangkan penyakit
jantung. Penelitian yang dilakukan di University of Tasmania ini merupakan
studi lanjutan dan sebagai pelacak bahaya kesehatan jangka panjang.
Dari 2184 responden yang dilacak tanpa mengonsumsi
sarapan selama 20 tahun, kebanyakan dari responden mengaku lebih banyak
mengonsumsi makanan berlemak tinggi dan kadar gula tinggi sebelum makan siang.
Selain itu, ada bukti yang mengungkapan, melewatkan
sarapan pagi dapat mengubah cara menyimpan lemak tubuh. Lemak akan lebih banyak
menumpuk di bagian perut, yang bisa menjadi gelaja penyakit jantung.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment