November 01, 2014
Begini Resep Menkes Nila Moeloek Tangani Kematian Ibu
Unknown
Saturday, November 01, 2014
angka kematian ibu
,
menteri kesehatan
,
Nila Moeloek
,
pakar
,
sehat
No comments
:
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia cukup tinggi setiap tahun,
berbagai macam cara dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi angka tersebut. Begitu
juga dilakukan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dengan memberikan pendidikan
mengenai kesehatan reproduksi kepada perempuan.
"Kita (perempuan) tentu harus
mikir untuk diri kita. Kalau mau punya anak kita harus tahu bagaimana mendidik
dan menjaga kesehatan anak. Kita juga harus tahu bagaimana menjaga kesehatan
diri sendiri," ujar Menkes usai melakukan serah terima jabatan dengan mantan
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta,
seperti dikutip dari Antara, Sabtu 1 November 2014.
Sasaran Pembangunan Milenium (MDG)
menargetkan angka kematian ibu (AKI) Indonesia pada tahun 2015 sebesar 102 per
100.000 kelahiran hidup namun berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012, AKI mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup, meningkat
drastis dari SDKI 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Capaian tersebut jauh dari target yang
harus dicapai sehingga pemerintah melakukan beberapa terobosan untuk mengurangi
AKI hingga ke tingkat yang diharapkan misalnya dengan menerapkan Jaminan
Persalinan (Jampersal) dimana ibu dapat melahirkan secara gratis di layanan
kesehatan primer.
Namun Menkes Nila Moeloek mengaku
bahwa penerapan Jampersal saja tidak cukup jika tidak ditambah dengan
peningkatan pendidikan kesehatan reproduksi kepada perempuan terutama usia
subur.
Salah satu yang ditekankan Menkes
adalah layanan keluarga berencana yang seharusnya dilakukan untuk mencegah
kelahiran yang tidak direncanakan terutama bagi keluarga tidak mampu.
"Kita (perempuan) harus tahu KB.
Itu tanggung jawab kita. Kalau tidak mampu (membesarkan anak), janganlah kita
memberikan generasi yang lemah," ujarnya.
Diharapkan, pengetahuan menyeluruh
yang dimiliki perempuan mengenai kesehatan reproduksi tersebut dapat mencegah
terjadinya kematian saat melahirkan yang seringkali disebabkan karena tiga
keterlambatan yaitu terlambat memeriksakan kehamilan, terlambat sampai ke
tempat rujukan serta terlambat mendapat penanganan karena terbatasnya sarana
dan sumber daya manusia.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment